Claudia Zahra Ariva

September 15, 2008

8,5 Tahun Bersamamu Yang Luar Biasa

Filed under: Postingan Bapak — Tag: — Rivai @ 03:09

Kakak, ini Bapak yang tulis blog. Bapak lagi sedih, ini mestinya ulang tahunmu yang ke 9. Tapi rupanya kami sekeluarga tidak mendapat ijin dari Allah utk merayakannya bersama Kakak di dunia fana ini. Kakak sudah bersama Allah di situ.

Bapak baru berani buka blog Kakak, sejak Kakak “pergi”, 3 April 2008. Bapak ngga tau kalo ternyata foto Kakak di post yang lain ngga ada, karena di hosted di domain Bapak yang lain. Maaf ya, nanti Bapak perbaiki. Hari ini ulang pertama Kakak tanpa ada Kakak. Lucu ya, yang ulang tahun udah nggak ada. Setiap hari adalah siksaan buat Bapak, karena butuh untuk selalu melihat kehadiranmu, berbicara denganmu, mencium baumu, menyentuhmu dan becanda kitik-kitikan.

Maaf juga waktu Kakak masih ada, Bapak ngga bisa ngobatin Kakak. Bapak kayak orang bengong, ngga bisa berpikir bahwa tumor otak Kakak adalah masih bisa diobati paliatif. Bapak masih ngga bisa terima kenyataan bahwa Kakak sudah “pindah”. Kakak pergi meninggalkan kami di sini. Jadinya Bapak sedih terus. Terutama malem jumat kalo Bapak dan Ibu bacain Yaasin dan tahlil untuk menemanimu di situ. Saat mulai menyebut nama Kakak, suara Bapak yang tadinya lantang menggelegar selalu menjadi tercekat, lama-lama lirih sampai akhirnya Bapak ngga bisa lagi bicara. Cuma air mata yang mengalir menetes, kadang jatuh di helai kertas Al Qur’an yang Bapak pegang.

8,5 tahun bersamamu, menjagamu, mengasuhmu, membimbingmu, mengajarimu, bercanda bersamamu, jalan-jalan bersamamu, sungguh menjadi sangat indah buat Bapak sekarang, Kak. Sangat membekas karena menyayat-nyayat hati Bapak. Kami semua masih ngga percaya Kakak sudah “pergi”.

Sepeda jengki yang Bapak belikan, sekarang jadi ngga ada yang pake. Kalo Bapak yang pake, takutnya sepedanya malah patah jadi dua, Kak. Jadinya Bapak taruh aja di belakang. Moga-moga nanti Tataj mau pake ya. Bapak masih ingat waktu Kakak latihan sepeda di Kawasan Industri Gresik situ. Kakak nggenjot, Bapak lari-lari di belakangmu sambil melet-melet.

Suatu hari nanti kami semua akan bersamamu di situ. Karena Kakak sudah duluan, jadinya Kakak masih punya tugas untuk kami ya. Jemputlah kami nanti di pintu surga Allah. Kawal kami saat kami meniti Siratul Mustaqim kelak. Sampaikan doa kami kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa Bapak dan Ibu yang sudah maupun belum dilakukan. Kakak sudah dekat sekali dengan Allah. Kakak pasti sudah bertemu denganNya.

Selamat ulang tahun.

PS: oya, tadi pagi Eha nelpon. Tapi Eha ngga bisa bersuara. Ibu yang terima telponnya. Selamat ulang tahun untuk Eha dan Kakak. Kalian sahabat sejati.

Blog di WordPress.com.